"Dulu anak itu nakal sekali, sering membuat tetangga pada marah.
Orangtunya sering memukul dan menghukumnya dengan keras karena
kenakalannya itu, tetapi aneh ya, koq sekarang dia sudah ditahbiskan
jadi imam di Spanyol dan besok akan dijemput dalam rangka syukur perdana
di sini", demikian perbincangan para tetangga tentang seorang imam
baru, anak pak Hendrik dan ibu Leni.
Demikian juga komentar para
tetangga dari si Lewi, pemungut cukai yang dikunjungi dan dipanggil
Yesus menjadi murid-Nya. Lewi, pekerjaan hariannya adalah pegawai cukai.
Orang-orang sekotanya sangat membenci dia karena Lewi dikenal sebagai
koruptor, minta pajak lebih dari ketentuan di kantornya. Tetapi suatu
saat Yesus lewat di kedainya dan memanggilnya untuk mengikuti Dia.
Sebagai tanda terima kasih Yesus diundang makan di rumahnya dan para
pendosa lain pun ikut makan bersama-Nya. Sikap Yesus, bersahabat dengan
para pendosa ini, menimbulkan komentar buruk dari para tetangga terutama
kaum Farisi dan ahli taurat. Yesus cuek saja dan berkata: "Bukan orang
sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk
memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat."
(Luk 5:31-32).
Tujuan Yesus memanggil seseorang menjadi
pengikut-Nya tidak lain dari pada "untuk menyelamatkan". Orang berdosa
harus diselamatkan. Inilah tanda belaskasih Allah yang ajaib atas hidup
manusia. Allah membenci dosa tetapi mengasihi orang berdosa. Orang
berdosa atau orang baik, sama-sama telah diangkat menjadi anak Allah,
maka mereka semua harus diselamatkan. Allah memanggil siapa saja yang
mendengarkan Dia. Lewi mendengar panggilan itu dan datang pada Yesus.
Lewi patut diampuni dan diselamatkan.
Sikap belaskasih Allah
terhadap kaum tertindas dan lemah juga dinyatakan melalui nabi Yesaya
dalam bacaan pertama hari ini. Allah mengingatkan bangsa Israel dengan
berkata: "Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu dan
tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan memfitnah, apabila
engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan
memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam
gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. TUHAN akan
menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang
kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang
diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan"
(Yes 58:9-11).
Orang Farisi dan ahli Taurat menindas para
pendosa dengan pelbagai cap yang buruk, namun Tuhan memanggil
orang-orang tertindas ini untuk mengambil bagian dalam rencana
keselamatan-Nya. Mereka menjadi terang yang terbit di tengah kegelapan,
atau seperti sebuah taman yang diairi secara berlimpah dan bagaikan mata
air yang tak pernah kering. Selama masa puasa ini Tuhan memanggil kita
untuk mengambil bagian dalam rencana keselamatan-Nya dan ingin memakai
kita untuk membawa berita belaskasih-Nya kepada semua orang. Apakah kita
atau tidak di hadapan-Nya, Ia akan berkata: Mari, ikutilah Aku…!
Written by RD. Laurensius Sopang